Selasa, 17 Februari 2009

Daun Singkong (Ubi) Tumbuk

Siapa sih suku batak atau orang yang tinggal di pulau Sumatera yang tidak mengenal makanan ini. Di Sumatera khususnya Sumut makanan in terkenal dengan sebutan daun ubi tumbuk. Makanan yang dibuat dari daun ubi (ubi yang dimaksud disini adalah ubi kayu atau singkong) memiliki cita rasa yang khas. Ya, daun ubi tumbuk makanan khas suku Batak ini bisa menambah napsu makan menjadi dua atau tiga kali lipat. Apalagi jika ditambah hidangan sambal blacan (sambal terasi) plus ikan asin. Alammmmmaaaaaaaaaaaaak enaknya.
Bagi teman-teman yang belum pernah mencobanya , saya sarankan untuk mencobanya. Dijamin pasti ketagihan. Bahan dan cara membuatnya gampang kok, berikut ini bahan dan caranya:
Bahan:
Daun singkong (daun ubi)
Santan dari 1 butir kelapa ukurannya tergantung kita aja kalau mau kental sedikit saja airnya, tapi kalau mau encer atau kurang suka yang terlalau berlemak dan kental airnya banyak. Karena santan dipergunakan untuk kuahnya maka disesuaikan dengan banyaknya daun singkong yang dimasak)
Kencong (kincung)
Rimbang (tekokak atau cempokak, ah saya bingung namanya karena lain tempat lain namanya)
Kunyit : 2 cm
Jahe : 2 cm
Bawang merah: 5 siung
Cabe merah (sesuai selera, kalau mau pedas yah boleh banyak, kalau tidak mau pedas sedikit saja)
Ebi atau kepala ikan (ikan) yang sudah digoreng dijadikan penyedap rasa.
Garam secukupnya.
Cara Memasak:
Masukkan daun singkong, kencong, rimbang, kunyit, jahe dan bawang merah kedalam lesung lalu tumbuk semua bahan sampai halus (sesuai selera, jika tidak ingin terlalau halus boleh juga)
Didihkan santan, lalu masukkan bahan yang telah ditumbuk, ebi atau kepala ikan, masak hingga matang.
Daun ubi tumbuk siap dihidangkan. Makanlah dengan nasi hangat, sambal blacan, ikan asin atau dencis goreng. Ehmmmmm dengan sayur ini bisa menambah napsu makan menjadi 3 kali lipat.

Kue Sabun (Tepur Banda)

Ada berbagai sebutan untuk nama kue ini. Suku melayu Deli pada umumnya menyebutnya kue sabun apabila memasaknya hanya dikukus, apabila setelah dikukus dibakar atau dioven namanya berubah menjadi tepur banda. Sementara suku melayu lain menyebutnya bolu kemoja (kue kemoja), mungkin sedikit berbeda dari bentuk cetakan. Tapi kalau menurut saya, cita rasanya sama saja. Warnanya yang hijau dan harum panda membuat kue ini semakin nyami. Apalagi tepur banda ada bau harum bakaran karena proses pembuatanya yang dibakar.
Karena saya tinggal didaerah melayu deli Sumut maka saya lebih akrab untuk menyebutkan kue ini dengan nama kue sabun atau tepur banda. Kue ini menurut saya yang paling enak apabila dibuat oleh nenek Ida atau nenek Atik (kalau masih ada opung perempuan saya, yang paling enak sih dibuat oleh opung). Namun demikian buatan nek Ida dan nek Atik tak kalah enaknya. Walaupun demikian teman-teman juga bisa mencoba membuatnya sendiri, berikut ini bahan dan cara pembuatannya:
Bahan:
Tepung terigu (bagus) : ½ kg
Santan dari I butir kelapa : ± 3 gelas (400 ml – 600 ml)
Telur ayam (lebih baik telur ayam kampong, tapi kalau tidak ada telur ayam negeri juga bisa) 1 butir (jika telur ayam kampung putih dan kuningnya ikut, kalau ayam negeri kuningnya saja)
Garam secukupnya
Gula : ½ kg (bagi yang senang manis, namun dapat mengurangi atau menambahkannya sesuai selera)
Pandan : Blender ambil sarinya, digunakan sebagai pewarna hijau kue dan membuat kue menjadi harum, tapi jika tidak ada bisa diganti dengan esens pandan.
Cara memasak:
Masukkan tepung terigu, santan, gula telur, garam dan sari pandan aduk sampai merata.
Masukkan dalam cetakan (menurut saya cetakan sesuai selera saja, bisa menggunakan cetakkan untuk bolu dan cake dan lain sebagainnya). Lalu kukus sampai matang.
Nah jadilah kue sabun. Kalau mau jadi kue tepur banda bakarlah kue tersebut dalam oven. Atau langsung saja dimasukkan dalam oven tanpa harus dikukus, bakar hingga matang.
Kue tepur banda, bolu koja atau kue sabun siap untuk dihidangkan.
Jika tidak ingin repot memasaknya, teman-teman yang ingin mencobanya dapat memesan kue khas melayu ini kepada nek Ida atau nek Atik.
Alamatnya, Jalan K. L. Yos Sudarso Link I. No 44 atau No. 58.
Kelurahan Pulo Brayan Kec. Medan Barat. Medan, Sumut. Di jamin kue buatan mereka enak.

Nasil Kebuli

Bahan:
Beras : ½ kg
Ayam : ¼ kg
Kaldu ayam : 700 ml
Pala : ¼ buah, giling halus
Kapulaga : 2 butir
Cengkih : 2 butir
Sereh : 1 tangkai, memarkan
Santan : 400 ml (secukupnya seseuaikan dengan ukuran yang biasa anda pergunakan untuk memasak beras)
Bayang goreng secukupnya untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan
Bawang merah : 4 siung
Bawang putih : 2 siung
Ketumbar sangria : ½ sdm
Jintan sangria : ¼ sdt
Adas sangria : ¼ sdt
Lada : ½ sdt
Jahe : 1 cm
Garam secukupnya
Cara memasaknya:
1. Haluskan semua bumbu,
2. Rebus ayam untuk mengambil kaldunya.
3. Masukkan beras, kaldu ayam dan ayamnya, bumbu giling, santan. Masak hingga beras matang
4. Setelah beras matang, hidangkan dengan taburan bawang goreng.